selimut itu terhampar,
dibuat pengganti tilam,
disangka kain permaidani,
tempat rehatnya lambung ini.
hari ini,
bibit kesedaran mula timbul,
bagaimana bisa kekasihNya,
hanya beralaskan sehampar tikar.
oh,
mewahnya manusia,
hingga alpa dengan kelimpahan,
rasa tidak cukup,
moga kita jauh darinya.
No comments:
Post a Comment